HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 3 SAMPANG

Pendahuluan: Dismenore merupakan keluhan ginekologis yang sering terjadi pada remaja di dunia. Salah satu faktor risiko dismenore adalah stres. Apabila remaja mengalami tekanan stres secara terus menerus dapat memperberat gejala dismenore dan menganggu aktivitas sebagai siswi/pelajar. Tujuan: untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan kejadian dismenore pada remaja putri kelas XII di SMAN 3 Sampang tahun 2025 Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analytic correlational-cross sectional dengan uji statistika sperman rank. Sampel dalam penelitian ini sebagian remaja putri kelas XII di SMAN 3 Sampang yang memenuhu kriteri penelitian yaitu sebanyak 91 remaja putri dan diambil menggunakan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu tingkat stres (variabel independent) dan kejadisn disminore (variabel dependen). Pengumpulan data dilaksanakan dengan memberikan kuosioner (DASS-21) dan (MSQ), kemudian data diolah dengan proses editing, coding, scoring, tabulating, enterpreating. Hasil: Hasil penelitian rank menunjukkan hasil signifikan (2-tailed) sebesar 0,09 > 0,05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,179. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara Tingkat stres dengan kejadian dismenore sehingga semua gejala yang dirasakan ketika dismenore pada remaja putri tidak bisa dijadikan faktor utama penyebab terjadinya stress, terdapat faktor lain yang mempengaruhi stres.
Kata kunci: Stres, Disminore, Remaja Putri