Analisa Kekuatan Konstruksi Lambung Kapal Tanker Akibat Perubahan Single Hull ke Double Hull Menggunakan Metode Elemen Hingga

Kapal Tanker merupakan jenis kapal yang digunakan untuk mengangkut berbagai jenis minyak, cariran kimia, dan berbagai cairan lainnya. Menurut laporan investigasi KNKT tahun2014, menyebutkan bahwa kapal tanker memiliki potensi besar kecelakaan yang dapat mengakibatkan pencemaran air laut akibat muatannya. Pada keclakaan oil tanker Exxon Valdez tahun 1989 di Prince Wiliam Sound, Alaska, Amerika Serikat yang menyebabkan pncemaran air laut akibat tumpahan minyak yang diangkut oleh kapal oil tanker. Oleh karena itu pada tahun 1922 International Maritime Organization (IMO) mulai menetapkan peraturan baru yaitu kapal dengan berat 600 ton (DWT) diwajibkan terkait perubahan konstruksi kapal yang awalnya lambung tunggal (single hull) dirubah menjadi lambung ganda (double hull).
Pada tugas akhir ini akan dilakukan analisa kekuatan pada masing-masing konstruksi antara single hull dan double hull. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kekuatan dari masing-masing konstruksi dan nilai tegangan yang didapatkan pada saat kapal mengalami kondisi sagging dan hogging yang akan disimulasikan menggunakan Finite Element Method (FEM) dengan menggunakan software abaqus.Penelitian menunnjukkan bahwa tegangan pada masing-masing konstruksi memenuhi tegangan izin dan tegangan maksimum pada kondisi sagging konstruksi single hull mengalami tegangan maksimum sebesar 149 Mpa, konstruksi double hull sebesar 56,4 Mpa. Sedangkan pada kondisi hogging konstruksi single hull mengalami tegangan maksimum sebesar 149,1 Mpa, konstruksi double hull tegangan maksimum sebesar 67,4 Mpa. Sehingga pada tugas akhir ini, konstruksi ruang muat yang lebih baik untuk diterapkan adalah jenis konstrksi double hull.