Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Tingkat Pengetahuan Kekerasan Seksual di posyandu Remaja Desa Branta Pesisir

Pendahuluan: Banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi pada remaja , yang dapat menyebabkan trauma yang parah dan dampak jangka panjang bagi korban. Kekerasan seksual ditandai dengan adanya perilaku seseorang yang dapat membuat korban terlibat dalam kekerasan seksual yang berbahaya dengan cara mengontrol dan memanipulasi korban. Masa remaja dianggap sebagai masa yang rentan terjadinya kekerasan seksual, karena sebagian besar remaja mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang rendah tentang kesehatan seksual dan reproduksi Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan kekerasan seksual di Posyandu Remaja Desa Branta Pesisir. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Pre-experimental Design dengan rancangan One Group Pre-test Post-test dan menggunakan uji wilcoxon signed rank test, dengan total sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 30 peserta posyandu remaja desa branta pesisir. Hasil: Hasil penelitian ini sebelum diberikan promosi kesehatan hampir setengah pengetahuan responden dalam kategori cukup sebanyak 12 orang (40%). Setelah diberikan promosi kesehatan hampir seluruh tingkat pengetahuan peserta posyandu remaja meningkat dalam kategori baik sebanyak 27 orang (90%). Hasil uji statistik menggunakan wilcoxon signed rank test didapatkan hasil p- value 0,001 sehingga p- value <a (a=0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan kekerasan seksual di posyandu remaja desa Branta Pesisir. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan ada pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan kekerasan seksual di posyandu remaja desa Branta Pesisir. Pada pendidikan kekerasan seksual ini perlu adanya keterlibatan orang tua dan guru dalam proses edukasi kedepannya.

Kata Kunci: Media audiovisual, Kekerasan seksual, Remaja.