HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN INTENSITAS MEROKOK PADA REMAJA DI DESA PADEMAWU TIMUR, KECAMATAN PADEMAWU, KABUPATEN PAMEKASAN.

Pendahuluan : Remaja menghadapi berbagai tantangan dalam proses perkembangan diri, penyesuaian sosial, dan pencarian identitas. Salah satu masalah yang sering muncul adalah kebiasaan merokok, yang dianggap sebagai cara mengatasi stres, meskipun dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Banyak remaja merokok sebagai pelarian tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjang bagi kesehatan mereka. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat stres dengan intensitas merokok pada remaja di Desa Pademawu Timur, Pamekasan, sebagai dasar pencegahan dan penanganan masalah merokok pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional dan uji Spearman rank. Populasi penelitian adalah 76 remaja di Desa Pademawu Timur, Pamekasan, yang dipilih menggunakan purposive sampling. Variabel penelitian meliputi tingkat stres (independen) dan intensitas merokok (dependen). Data diolah melalui tahapan editing, coding, scoring, tabulating, dan interpretating. Hasil: hasil penelitian ini didapatkan bahwa uji correlations di atas menunjukkan koefisien korelasi (rho) = -0.424 (nilai negatif menunjukkan hubungan negatif), signifikansi (sig. 2-tailed) = 0.000 yang berarti signifikan pada level 0.01 (p< 0.01) yang berarti terdapat hubungan antara tingkat stres dengan intensitas merokok pada remaja di Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Kesimpulan : tingkat stres memiliki hubungan yang signifikan dengan intensitas merokok pada remaja. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan dengan memberikan edukasi tentang dampak merokok dan manajemen stres yang efektif agar remaja dapat mengembangkan pola hidup sehat dan terhindar dari kebiasaan merokok yang merugikan.