Gambaran Self Acceptance pada Lansia dengan Ulkus Diabetikum di Klinik Meilia Pasean Pamekasan

Pendahuluan: Penerimaan diri (self-acceptance) merupakan aspek psikologis penting dalam proses penyembuhan pasien dengan penyakit kronis seperti ulkus diabetikum. Ulkus diabetikum dapat memengaruhi aspek fisik, psikologis, dan sosial lansia. Namun, masih banyak penderita yang menunjukkan perilaku kurang mendukung penyembuhan, seperti tidak patuh pada pengobatan, kurang menjaga kebersihan luka, dan menyepelekan kondisi luka. Tujuan: Mengetahui gambaran penerimaan diri pada lansia yang menderita ulkus diabetikum di Klinik Meilia Pasean Pamekasan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia dengan ulkus diabetikum sebanyak 53 orang, dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Berger’s Self Acceptance Scale yang telah dimodifikasi. Hasil: Sebagian besar responden memiliki tingkat penerimaan diri sedang sebanyak 49 orang (92%), dan 4 orang (8%) memiliki penerimaan diri tinggi. Tidak ditemukan responden dengan penerimaan diri rendah. Kesimpulan: Mayoritas lansia dengan ulkus diabetikum di Klinik Meilia Pasean Pamekasan memiliki tingkat penerimaan diri dalam kategori sedang. Hasil ini diharapkan menjadi dasar bagi tenaga kesehatan dalam memberikan intervensi psikososial yang mendukung peningkatan penerimaan diri pasien.
Kata kunci: Penerimaan Diri, Lansia, Ulkus Diabetikum