ANALISA KEKUATAN TARIK MATERIAL PASCA TERBAKAR DENGAN MATERIAL BARU PADA SISTEM BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN MATERIAL ASTM A53

Penelitian ini mengevaluasi kekuatan tarik sambungan las pada pipa baja ASTM A53 yang telah terkena dampak kebakaran, ketika disambungkan dengan material baru, khususnya pada jaringan perpipaan cargo bahan bakar kapal. Latar belakang studi ini berkaitan dengan tingginya angka kejadian kebakaran kapal yang sering menimbulkan kerusakan serius, termasuk pada sistem pipa bahan bakar. Oleh karena itu, diperlukan analisis kelayakan teknis penggunaan kembali material yang telah terpapar suhu tinggi. Metode pengujian melibatkan teknik pengelasan sambungan butt joint dengan kombinasi proses GTAW pada bagian root dan SMAW untuk lapisan fill pass dan capping. Pengujian tarik dilakukan pada sepesimen yang telah dipanaskan hingga suhu 0°C, 850°C, 1200°C, dan 1500°C sebagai simulasi kondisi kebakaran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu perlakuan panas, semakin menurun kekuatan mekanik material. Pada suhu 0°C, 850°C, dan 1200°C, nilai rata-rata kekuatan tarik maksimum ultimate tensile strength masing-masing tercatat sebesar 463,51 MPa, 451,73 MPa, dan 435,91 MPa, yangmasih berada dalam batas standar teknis ISO 9001:2008. Sebaliknya, pada suhu 1500°C, nilai ultimate tensile strength turun drastis menjadi 397,96 MPa, yang tidak lagi memenuhi syarat kelayakan.

Kata kunci: ASTM A53, kebakaran kapal, pengelasan GTAW-SMAW, uji tarik, material pasca terbakar, sambungan butt joint.