Hubungan Kebiasaan Konsumsi Kopi Dengan Hipertensi Pada Lansia di Dusun Sumedangan Barat Dan Bandengan.

Pendahuluan : Lanjut usia merupakan tahap kehidupan yang ditandai dengan penurunan fungsi tubuh, sehingga rentan terhadap penyakit degeneratif, salah satunya hipertensi. Salah satu faktor risiko yang dapat memengaruhi tekanan darah adalah kebiasaan konsumsi kopi yang tinggi. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi pada lansia. Metode : Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif cross-sectional). Populasi dan sampelnya dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Dusun Sumedangan Barat dan Bandengan, dan sampel sebanyak 49 orang dengan total sampling. Variabel independen (kebiasaan konsumsi kopi dengan kategori rendah, sedang dan tinggi dengan kuesioner), serta variabel dependen (hipertensi dengan metode observasi). Data didapat diolah dan dianalisis dengan uji spearman korelasi p=0,05. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya Lansia dengan kebiasaan konsumsi kopi tinggi mengalami hipertensi, yaitu sebanyak 20 orang (40,8%), yang terdiri dari Hipertensi derajat satu sampai tiga. Hasil uji statistik α=0,000 < 0,05 artinya ada hubungan kebiasaan konsumsi kopi dengan hipertensi pada Lansia di Dusun Sumedangan Barat dan Bandengan Pamekasan. Kesimpulan
adanya hubungan ini, disarankan bagi lansia untuk membatasi konsumsi kopi sebagai upaya pencegahan hipertensi. Kader posyandu dan petugas kesehatan dapat meningkatkan peran promotif dan preventif, terutama dalam mengedukasi lansia
mengenai dampak konsumsi kopi berlebih terhadap tekanan darah. Selain itu, perlu dilakukan pemantauan tekanan darah secara berkala dan pencatatan riwayat konsumsi kopi sebagai bagian dari asesmen kesehatan rutin.