Hubungan Frekuensi Kehadiran Posyandu Remaja Dengan Skor Pengetahuan Risiko Pernikahan Dini Di Desa Branta Pesisir Kabupaten Pamekasan

Pendahuluan: Pernikahan pada usia muda merujuk pada ikatan pernikahan yang
terjadi ketika salah satu atau kedua individu masih tergolong remaja dengan usia di
bawah 19 tahun. Sebagai upaya pengaturan usia minimal pernikahan, Pemerintah
Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019, yang
merevisi ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan, menetapkan batas minimal usia menikah bagi laki-laki dan perempuan
sama-sama 19 tahun. Tujuan: mengalalisis hubungan antara frekuensi kehadiran
posyandu remaja dengan skor pengetahuan risiko pernikahan dini di Desa Branta
Pesisir, Kabupaten Pamekasan. Metode: case control Hasil :hasil penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan signifikan yang kuat antara frekuensi kehadiran
posyandu dengan skor pengetahuan risiko pernikahan dini , dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,682 dan ( p-value ) 0,000 <0,01.Temuan ini menyimpulkan
bahwa frekuensi kehadiran rutin remaja dalam posyandu berbanding lurus dengan
skor pengetahuan risiko pernikahan dini.
Kata Kunci: Pernikahan Dini, Posyandu, Remaja, Pengetahuan